Friday, April 26, 2024
More

    Terus Berinovasi, Harumkan Nama Bangsa

    Kekeluargaan, Sentuh Langsung Masyarakat

    SEJUMLAH proyek infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sukses dibangun oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) di bawah kepemimpinan Ir Basyaruddin Akhmad MSc. Berbagai inovasi pun terus dihadirkan. Mulai dari penataan kawasan kumuh, project perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berskala besar hingga green housing. Ke depan, program-program tersebut diharapkan menjadi percontohan bagi kabupaten/kota di Sumatera Selatan (Sumsel), bahkan di Tanah Air. Lantas program kerja (proker) apa saja yang telah dan akan dilaksanakan ke depan ?

    ————————

    Apa proker prioritas yang saat ini sedang dilaksanakan ?

    Proker saya adalah bagaimana meng-goal-kan Sumsel sebagai pilot project untuk green housing. Menjadi rumah yang sehat, nyaman, dan manusiawi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Apabila deal antara bank dengan masyarakat yang notabene-nya adalah fix income, maka insyaallah Sumsel akan menjadi pilot project green housing.

    Apakah pandemik menghambat proker yang telah disusun ?

    Pandemik tidak menjadi hambatan. Saat ini kita tetap berproses, tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kita juga berkoordinasi dengan pihak bank dan kementrian yang sebagian dilakukan via daring.

    Adakah proker yang tidak terlaksana pada tahun sebelumnya akibat pandemik? Lantas solusinya seperti apa?

    Kegiatan yang bersifat pembangunan, baik itu oleh CSR, APBD, atau APBN semuanya terlaksana, Sedangkan yang masih berproses adalah pembangunan-pembangunan untuk kepentingan masyarakat tapi didanai oleh perbankan. Seperti pembangunan rumah, itukan berproses di bank. Banyak langkah-langkah yang harus dilakukan, termasuk verifikasi di Bank Indonesia, kemudian ke bank yang sudah melakukan TKS dengan kementerian. Nah, ini yang masih berproses hingga saat ini, tetapi kami berkeyakinan insyaallah di tahun ini akan segera terlaksana.

    Proker apa saja yang sukses terlaksana?

    Ketika saya menjadi ketua satgas infrastruktur, proker yang telah terlaksana yaitu Asian Games, pembangunan light rapid transit (LRT), Musi 4, Musi 6, jalan tol Palembang-Indralaya, jalan tol Palembang-Kayuagung, Pedestrian Sudirman, dan yang paling mengharumkan nama baik bangsa adalah kita bisa menyelesaikan seluruh venue untuk Asian Gamesdi Jakabaring Sport City. Kita juga telah sukses menyelesaikan pilot project rumah untuk MBR di Kawasan BPS Land sebanyak 3000 rumah untuk ASN, TNI, dan Polri.

    Apa kegiatan Anda untuk mengisi waktu luang ?

    Saya isi dengan menjalankan hobi, salah satunya adalah olahraga. Kalau pagi hari, khususnya saat weekend, saya gowes dengan berbagai komunitas. Kalau Jumat saya gowes dengan Komunitas Perkim, Sabtu saya gowes di Komunitas Bronton Ownership Sriwijaya (BOS). Lalu Minggu saya gowes dengan teman-teman di komunitas komplek. Saya juga mengisi waktu dengan bermain bulu tangkis dan tenis. Disamping itu saya punya hobi bermain ikan di rumah bersama anak-anak, baik itu ikan arwana maupun koi.

    Terkait rencana perubahan struktur organisasi, kapan mulai diterapkan ?

    Insyaallah di awal tahun 2022 perubahan struktur organisasi ini sudah diterapkan.

    Bagaimana prespektif Anda mengenai perubahan struktur ini ?

    Lebih enak dan lebih fokus. Kita akan fokus pada kegiatan-kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Contohnya penataan kawasan kumuh, baik nanti akan diterapkan pola relokasi, pola land use adjustment, atau pola peningkatan kualitas dari kawasan tersebut. Untuk kawasan yang tidak kumuh, kita juga akan meningkatkan kualitas dari kawasan tersebut misalnya untuk membentuk PSU, seperti jalan, drainase, air bersih, dan persampahan.

    Untuk rumah, kita akan kawal agar masyarakat tahu dimana rumah murah, developer apa yang membangunnya, dan di kawasan mana, serta bank mana saja yang bekerjasama untuk perumahan subsidi ini. Jadi masyarakat itu kita beri umpan berupa informasi secara detail mengenai perumahan bersubsidi, sehingga mereka mendapat kemudahan akses informasi untuk membeli rumah. Jadi kita bisa menekan terjadinya rumah-rumah liar atau illegal housing yang akan menjadi cikal bakal kekumuhan di pinggir-pinggir kota.

    Apa beda antara struktur organisasi baru dengan yang lama ?

    Yang lama kita masih ada unsur cipta karya. Kita masih melaksanakan penataan kawasan berskala besar, misalnya penataan kawasan Monpera, penataan kawasan Taman Purbakala, penataan kawasan Bumi Perkemahan Gandus, dan penataan kawasan Dekranasda.

    Tetapi kedepannya kita akan melaksanakan penataan dikawasan permukiman saja. Kita juga tidak lagi melaksanakan pembangunan berskala besar misalnya pembangunan kantor Pemda, yang merupakan kewenangan cipta karya.

    Perbedaan sistem kerja sebelumnya dan yang akan diterapkan ?

    Kalau sistem kerja tetap sama, hanya saja fokusnya yang berbeda. Tetap menerapkan sistem disiplin dan kekeluargaan. Contohnya kegiatan hari Jumat yaitu gowes bersama dan coffee morning dalam upaya membangun silaturahmi, ikatan emosional antara pimpinan dan bawahan sehingga terciptanya kebersamaan. Karena dalam hal ini kami memiliki prinsip yaitu suatu pekerjaan yang berat apabila diselesaikan bersama-sama maka akan mudah dan lebih indah maknanya.

    Strategi ke depan untuk menghadapi perubahan struktur organisasi ?

    Selama ini strategi kami sudah on the track, dengan adanya perubahan kami hanya mengurangi bidang yang fokus ke bangunan dan penataan kawasan berskala besar. Jadi strategi kami justru lebih memfokuskan ke perumahan dan penataan kawasan kumuh, sehingga saya bisa mengajak dan memotivasi kawan-kawan untuk berbenah, agar fokus kita di kawasan kumuh, permukiman dan perumahan bisa berjalan seperti yang diharapkan. Terpenting kami dapat bermanfaat bagi masyarakat.

    Apa rencana dan harapan Anda ke depan ?

    Harapan saya adalah mudah-mudahan akan lebih fokus dan memberikan karya yang lebih besar yang berfokus di perumahan dan permukiman, penataan kawasan kumuh, serta memberdayakan masyarakat untuk dapat memiliki rumah. Dan juga cipta karya yang bergabung dengan dinas pengairan nantinya dapat berjalan smooth running well sehingga dapat langsung berjalan dan tidak lagi tersendat-sendat. (*)

    Other Articles

    spot_img

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    spot_imgspot_img